"Ubah", "Diubah", "Mengubah" atau "Rubah", "Dirubah", "Merubah"

Manakah kata yang sering Anda gunakan?
- "Ubah" atau "Rubah"?
- "Diubah" atau "Dirubah"?
- "Mengubah" atau "Merubah"?

Jika dari ketiga soal pilihan di atas Anda memilih: "Ubah", "Diubah", "Mengubah". Maka, Selamat! Anda telah menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai Ejaan Yang Disempurnakan.

Masih banyak memang para penulis kita yang masih menggunakan kata "Rubah", "Dirubah", "Merubah". Kenapa ini terjadi? Apakah karena faktor ketidaktahuan atau faktor kebiasaan atau mungkin faktor lain?

Mari kita kaji istilah di atas! Ada contoh sebuah kalimat sebagai berikut:
"Komputer mengubah dunia menjadi mudah."

Kata mengubah, kata dasar bakunya ialah ubah, kemudian diberi awalan "me". Sesuai aturan bahasa Indonesia, Jika awalan "me" kemudian dilanjutkan dengan suatu kata yang dimulai dengan huruf vokal (a, e, i, o, u), maka awalan "me" ini menjadi "meng". Misal: "me" bertemu kata "Asah" menjadi "mengasah", "me" bertemu kata "eja" menjadi "mengeja".

Tidak ada kata dasar rubah. Karena "rubah" menunjukkan kata benda, jenis binatang. Jadi, bila kata dasarnya "ubah" (fonem awalnya vokal), maka bentuk awalan yang muncul ialah "meng", bukan "me" atau "mer", sehingga kata bentukan yang betul ialah "mengubah".

Kata merubah mungkin timbul karena orang mengacaukannya dengan bentuk awalan "be"-, yaitu ber-ubah. Bentuk "berubah" dari kata dasar "ubah" yang beroleh awalan "ber", bukan kata dasar "rubah" dengan awalan "be" seperti pada kata "rupa" - "berupa", "rasa" - "berasa", "roda" - "beroda", dan sebagainya. Hal, hasil, atau cara "berubah" melahirkan kata benda abstrak "perubahan". Hasil pekerjaan "mengubah" disebut "pengubahan". (Dari “INILAH BAHASA INDONESIA YANG BENAR” I, Dr. J.S. Badudu)